“Ketahuilah bahwasanya di hari-hari tahunmu ada
pemberian-pemberian dari Allah, maka hadanglah (sambutlah) pemberian-pemberian
tersebut (dengan melakukan amal kebaikan).”
Allah Ta’ala telah menganugerahkan kepada kita musim-musim yang
penuh dengan rahmat agar kita bisa memperbanyak amalan-amalan saleh di
dalamnya. Hal tersebut sebagai bonus bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad yang
berumur lebih muda dan lebih pendek jika di bandingkan dengan umur umat-umat
sebelumnya.
Umur merupakan modal utama bagi manusia dalam menjalankan ibadah.
Ketika umur telah habis maka selesai pula waktu untuk beribadah dalam rangka
mengumpulkan bekal yang dipergunakan dalam perjalanan panjang yang tiada akhir
yaitu kehidupan akhirat.
Salah satu diantara musim-musim tersebut adalah bahwa dalam satu
tahun ada dua bulan (musim) yang didalam bulan tersebut amalan-amalan shaleh
yang kita kerjakan lebih utama dibandingkan pada bulan-bulan lainnya, yaitu 10
hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits-hadits Nabi SAW banyak sekali yang
menjelaskan tentang keutamaan amal ibadah yanh dikerjakan pada 10 hari pertama
di bulan Dzulhijjah, antara lain Allah Ta’ala berfirman yang artinya:
“Demi fajar dam demi malam yang sepuluh.”
Dikatakan oleh Imam Ibnu Katsir malam sepuluh adalah 10 hari
pertama dari bulan Dzulhijjah.
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang
Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah
sebagian dari padanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara dan fakir.” (Al-Hajj: 28)
Kedua ayat diatas dengan sangat jelas menerangkan keistimewaan 10
hari pertama pada bulan Dzulhijjah. Dan Nabi Muhammad SAW juga telah
menjelaskan dalam sabdanya yang artinya:
Di riwayatkan oleh imam bukhori dari Ibn Abbas RA bahwa Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari yang mana amalan shaleh
di dalamnya lebih dicintai oleh Allah SWT daripada 10 hari pertama di bulan
Dzulhijjah. Lalu sahabat bertanya, walaupun jihad di sabilillah? Rasul Allah
SAW menjawab, walaupun berperang di jalan Allah kecuali orang yang keluar
berperang dengan (mengorbankan) dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali
sama sekali (meninggal).”
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an maupun Hadits-Hadits
Nabi SAW yang menjelaskan tentang keutamaan 10 hari pertama di bulan
Dzulhijjah. Para Ulama mengatakan bahwasanya paling mulianya hari dalam satu
tahun adalah 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah dan paling mulianya malam
dalam satu tahun adalah 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan.
Ulama mengatakan, “Barangsiapa memuliakan atau menghidupkan 10
hari pertama dari bulan Dzulhijjah dengan amalan-amalan ibadah maka Allah
Ta’ala akan memberinya 10 keistimewaan, yaitu:
- Allah memberikan
berkah pada umurnya;
- Allah menambah rizqinya;
- Allah menjaga diri dan keluarganya;
- Allah mengampuni dosa-dosanya;
- Allah melipatgandakan pahalanya;
- Dimudahkan keluarnya nyawa ketika dalam keadaan
sakaratul maut; – Allah menerangi kehidupannya;
- Diberatkan timbangan kebajikannya;
- Terselamatkan dari semua kesusahannya;
- Ditinggikan derajatnya di sisi Allah Ta’ala.
Oleh karena itulah, bila kita mau menggunakan akal sehat untuk
berfikir, alangkah rugi bila kita melewatkan saat-saat tersebut. Andaikan
seorang pedagang pada 10 hari tersebut tokonya ramai dipenuhi pembeli, kemudian
dia tidak akan menutup tokonya hingga larut malam bahkan akan menambah barang
dagangannya dengan asumsi keuntungan yang besar di depan mata, padahal hal itu
hanyalah keuntungan duniayang bernilai sangat kecil, bagaimana jika keuntungan
yang akan di peroleh jauh amat besar yang dijanjikan oleh Dzat Yang Maha Besar,
akankah kita lepaskan begitu saja?
Bisa kita bayangkan jika umur kita di beri keberkahan oleh Allah
Ta’ala maka kehidupan kita sehari-hari akan di penuhi dengan amalan-amalan
shaleh yang mempunyai nilai pahala besar, tidak berlalu satu waktu terkecuali
terisi dengan proses pendekatan kepada Allah. Mata, telinga, mulut dan semua
anggota tubuh kita berjalan dalam jalur ridha Allah. Semua hal tersebut karena
keberkahan umur dan masih banyak lagi cerita-cerita tentang Salaf kita yang
mana mereka telah mendapatkan karunia yang sangat besar yaitu barakah pada
umurnya.
Dari mereka ada yang mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu satu hari
8 khataman (4 di siang hari dan 4 di malam hari). Ini hanya satu uraian
keistimewaan yang di peroleh bagi siapa yang menggunakan atau memaksimalkan
waktu dan musim-musimnya untuk ibadah, padahal masih terdapat sembilan
keistimewaan yang lain, renungkanlah !
Adapun amalan-amalan shaleh yang sangat di anjurkan oleh ulama
untuk kita kerjakan pada 10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah sangat banyak
sekali di antaranya adalah shalat, puasa terutama puasa Tarwiyah dan Arafah
serta banyak dzikir kepada Allah SWT.
Maka marilah wahai saudara-saudaraku, kita bersama-sama dengan
penuh semangat untuk mengisi waktu-waktu kita dengan amalan-amalan shaleh yang
telah di contohkan oleh pendahulu kita, Kaum Shalihin, orang yang sukses dalam
kehidupan dunia dan akhiratnya dengan sebab menjalani perintah-perintah Allah
SWT dan Rasul-Nya.
Sumber: Majalah Cahaya Nabawiy, No 67 Dzulhijjah 1429 H / Desember
2008 M